HumasTGD - Saat ini di era serba teknologi dan era digital ini, keamanan data menjadi semakin penting. Seiring berkembangnya teknologi, muncul pula berbagai ancaman baru yang dapat membahayakan data. Salah satu ancaman yang marak terjadi saat ini adalah ransomware. Oleh karena itu, penting untuk memahami apa itu ransomware dan bagaimana cara melindunginya. Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang ransomware, termasuk cara kerjanya, jenis-jenis ransomware, dan tips untuk melindungi diri dari serangan ransomware.
Pertanyaan nya, Apa itu ransomware? Dilansir laman IBM, ransomware adalah salah satu jenis malware (virus berbahaya) yang menyerang sistem komputer untuk mendapatkan tebusan atau ransom. Data korban akan dienkripsi sehingga mereka tidak dapat mengakses file, database, atau aplikasi. Uang tebusan kemudian diminta untuk menyediakan akses kembali ke data tersebut.
Ransomware sering dirancang untuk menyebar ke seluruh jaringan dan menargetkan database dan server file. Dengan demikian, cara ini bisa dengan cepat melumpuhkan seluruh sistem yang digunakan organisasi atau seseorang. Bagaimana Cara Kerja Ransomware?
Dilansir Trelix, ransomware menggunakan enkripsi asimetris. Ini merupakan kriptografi yang menggunakan sepasang kunci untuk mengenkripsi dan mendekripsi file. Hacker akan membuat "kunci" unik mengunci file dan data penting.Hacker kemudian memberikan kunci tersebut kepada korban saat uang tebusan telah dibayarkan.
Ransomware bisa disebarkan melalui berbagai macam cara. Salah satu cara yang paling populer adalah melalui email yang ditujukan kepada korban. Jenis-jenis Ransomware Ransomware dapat dikategorikan berdasarkan beberapa faktor, seperti cara kerjanya, target yang diserang, dan jenis data yang dienkripsi. Berikut adalah beberapa jenis ransomware yang umum:
Ransomware Enkripsi
Jenis ini adalah yang paling umum. Ransomware enkripsi bekerja dengan cara mengenkripsi file-file pada perangkat korban, sehingga korban tidak dapat mengaksesnya. Korban kemudian diminta untuk membayar tebusan untuk mendapatkan kunci dekripsi.
Ransomware Pengunci Layar
Jenis ini tidak mengenkripsi file, tetapi mengunci layar perangkat korban dan menampilkan pesan yang menuntut tebusan. Korban tidak dapat mengakses perangkatnya sampai tebusan dibayarkan.
Ransomware Master Boot Record (MBR)
Jenis ini menyerang Master Boot Record (MBR) pada hard drive korban, yang merupakan bagian dari hard drive yang berisi informasi tentang cara booting sistem operasi. Jika MBR dienkripsi, korban tidak akan dapat booting perangkatnya.
Ransomware DoS (Denial-of-Service)
Jenis ini tidak mengenkripsi data, tetapi membanjiri server atau jaringan korban dengan traffic, sehingga korban tidak dapat mengakses layanan yang mereka butuhkan. Korban kemudian diminta untuk membayar tebusan agar traffic dihentikan.
Ransomware Mobile
Jenis ini dirancang khusus untuk menyerang perangkat mobile seperti smartphone dan tablet. Ransomware mobile biasanya bekerja dengan cara mengunci layar perangkat atau mengenkripsi file-file pada perangkat.
Perkembangan teknologi buat serangan siber meningkat Serangan siber menggunakan ransom mengalami peningkatan di beberapa tahun terakhir. Teknologi yang semakin berkembang membuat perangkat malware lebih mudah diakses oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Kehadiran Ransomware-as-a-Service (RaaS), seperti Ransom32, juga membuat serangan siber semakin meningkat. Ini membuat para hacker lebih mudah menyusun rencana dalam melakukan serangan siber.
Inilah pembahasan tentang apa itu ransomware. Teknologi yang semakin berkembang mengharuskan untuk semakin waspada terhadap serangan siber. Pesan buat pembaca, jika menemukan email yang mencurigakan, jangan langsung diklik ya!