HumasTGD - Tidak ada lagi istilah plonco atau Ospek singkatan dari Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus, yang adalah program atau kegiatan awal penyambutan bagi setiap Mahasiswa baru yang menempuh jenjang pendidikan di perguruan tinggi agar mempunyai gambaran tentang lingkungan dan sistem perkuliahan. Kini istilah Ospek telah berganti nama menjadi PKKMB atau Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru.
Mari nostalgia jangan lupakan sejarah atau setidaknya memahami apa itu PKKMB. PKKMB adalah kegiatan yang berasal dari istilah ospek. Ospek sendiri atau diistilahkan perploncoan ternyata dari berbagai sumber yang diperoleh, sudah ada sejak zaman kolonial Belanda, salah satunya di STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen), sekolah kedokteran bumiputera pertama.
Mengutip laman resmi Kemdikbud RI, Metode perpeloncoan ini diceritakan oleh Jacob Samallo dalam memoar "Kenangan dari Kehidupan Siswa STOVIA 25 Tahun Lalu" pada buku "Perkembangan Pendidikan Kedokteran di Weltevreden 1851-1926" yang mengisahkan bahwa para murid baru harus memanggil seniornya dengan sebutan "Tuan". Bahkan junior pada saat itu, disuruh untuk lap sepatu, bersihkan halaman kampus. Intinya mengikuti segala perintah Senior jika tidak ingin dapat sanksi. Diibaratkan hari Ospek adalah hari penyiksaan. Pada zaman itu, para siswa baru STOVIA diperlakukan seperti militer.
Tapi itu dulu, seiring perkembangan zaman dan teknologi, kesadaran akan pendidikan semakin meningkat di seluruh Indonesia dan menghindari banyak hal yang tak diinginkan akhirnya tradisi perpeloncoan dan budaya senioritas adalah sejarah kolonial, semuanya kini diakhiri. Sesuai dengan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2016, Ospek diganti dengan kegiatan pengenalan lingkungan. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.18 Tahun 2016 menyebutkan bahwa orientasi studi dan pengenalan kampus sudah tidak digunakan lagi melainkan sekarang diganti dengan kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru atau PKKMB.
PKKMB adalah wahana bagi perguruan tinggi untuk memperkenalkan dan mempersiapkan Mahasiswa baru dalam proses transisi siswa menjadi Mahasiswa yang dewasa dan mandiri. PKKMB memiliki tujuan mempercepat proses adaptasi Mahasiswa dengan lingkungan baru dan memberikan bekal untuk keberhasilannya selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Memperkenalkan hak dan kewajiban Mahasiswa termasuk memperkenalkan sistem pembelajaran dan kehidupan civitas akademika dengan menanamkan nilai-nllai dasar pendidikan dan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Melalui PKKMB ini, mahasiswa juga diharapkan kelak akan menjadi alumni perguruan tinggi yang memiliki kedalaman ilmu, keluhuran akhlak, cinta Tanah Air, dan berdaya saing global. Pelaksanaan PKKMB diharapkan menjadi wahana penanaman 5 (lima) program gerakan nasional revolusi mental yakni: Indonesia melayani, Indonesia bersih, Indonesia tertib, Indonesia mandiri dan Indonesia bersatu. Menanamkan kesadaran berbangsa, bernegara, bela negara, serta kepedulian Mahasiswa terhadap lingkungan dan masyarakat sesuai 4 (empat) pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.
Semua kegiatan PKKMB biasanya dilakukan secara terbuka. Kalau di kampus STMIK Triguna Dharma tidak dipungut biaya apapun dan perihal waktu pelaksanaan, diberitahukan pada saat Mahasiswa baru melakukan pendaftaran yang juga tidak dipungut biaya pendaftaran sebagaimana juga uang pembangunan. PKKMB dilaksanakan berdasarkan kesepakatan dan kesetaraan semua pihak, dengan tetap menghormati hak dan kewajiban masing-masing pihak yang terlibat dalam kegiatan yang mengedepankan prinsip persaudaraan.
Di kampus Calon Ahli IT Masa Depan STMIK Triguna Dharma, PKKMB ditujukan untuk mewujudkan kampus yang ramah, aman dan sehat. Memperkenalkan kiat sukses belajar dan mengembangkan din di perguruan tinggi melalui konsepsi dan praktik Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM), merancang hari esok generasi unggul yang mandiri dan bertanggung jawab dan mewujudkan Mahasiswa menjadi pembelajar yang lincah dan tangguh (powerful).
Penulis: Yan Djuna, Head of marketing