HumasTGD - Ketahui terlebih dahulu perbedaan keduanya yang terlihat serupa, tetapi ternyata tak sama. Software Engineer adalah cabang ilmu komputer (computer science) yang berfokus pada perancangan dan debugging perangkat lunak; sedangkan Software Developer bertugas untuk membuat, menguji, dan memelihara berbagai macam perangkat lunak.
Secara singkat, Software Engineer layaknya seorang arsitek yang merancang sebuah denah yang akan dioperasikan dan Software Developer adalah orang yang bertanggung jawab dalam membuat, menguji, dan memelihara gedung tersebut. Di bawah ini adalah beberapa skill umum yang perlu dimiliki oleh seorang Software Engineer dan Software Developer
1. Memahami Algoritma dan Struktur Data
Struktur data membantu software engineer menyusun dan mengelola data secara efisien. Beberapa jenis struktur data yang perlu dikuasai meliputi Array, Tree, Hash Table, dan masih banyak lagi.
2. Memiliki Problem Solving yang Kuat dan Berpikir dengan Algoritma
Menjadi seorang software engineer maupun software developer tentu harus mampu memecahkan berbagai masalah menjadi sebuah solusi. Selain itu, juga harus mampu merancang dan menggunakan algoritma untuk menyelesaikannya.
3. Mahir Berbagai Bahasa Pemrograman
Menjadi software engineer maupun software developer, menuntut kamu untuk dapat mengoperasikan banyak bahasa pemrograman. Selain JavaScript yang menjadi bahasa pemrograman populer, ada yang lain, yaitu Java dan C++. Selanjutnya menguasai dan mengikuti perkembangan tools seperti Git Hostin, Cloud Provider, Automation testing, Software Development Lifecycle, Infrastructure as Code.
4. Menguasai Skill Komunikasi yang Baik
Memiliki profesi yang tidak bekerja secara individual dituntut untuk memiliki skill komunikasi yang baik untuk mengurangi kesalahan dalam setiap development produk.
5. Manajemen Basis Data
Mengetahui cara merancang, mengimplementasikan, dan mengoptimalkan database (basis data) merupakan hal yang penting dalam mengembangkan sebuah proyek. Terlebih apabila telah akrab dengan MySQL, PostgreSQL, dan lain-lain, bisa menyesuaikan database tersebut dengan proyek tertentu.
6. Test-Driven Development
Tahukah jika kemampuan ini menjadi salah satu faktor dalam menghasilkan software berkualitas tinggi? Test-Driven Development (TDD) merupakan metodologi, di mana Software Developer menulis tes sebelum mengimplementasikan kode.
7. Menguasai Framework
Pengetahuan mengenai framework yang ramah terhadap SEO dapat memberikan nilai signifikan bagi seorang software engineer.
8. Bersahabatlah dengan bahasa pemrograman
Hal ini merupakan fundamental sebelum benar-benar terjun ke dunia engineering dan development. Untuk pemula, kamu bisa memulai dengan mempelajari Java: bersifat open source sehingga kamu bisa menggunakannya dengan bebas. JavaScript: bahasa pemrograman yang tidak hanya membuat halaman web menjadi lebih interaktif, tetapi juga mampu merambah ke dunia back-end. Python: bahasa pemrograman yang acapkali digunakan oleh data scientist dan business analyst.
9. Dapatkan pemahaman tentang struktur data dan algoritma
Setelah menguasai satu atau dua bahasa pemrograman, langkah selanjutnya untuk menjadi seorang software engineer atau software developer adalah mempelajari struktur data dan algoritma. Struktur data meningkatkan efisiensi penyimpanan, pengambilan, dan pengorganisasian data. Lalu, kita menggunakan algoritma, yang merupakan sekumpulan operasi dan instruksi yang diterapkan pada struktur data, untuk mendapatkan keluaran yang diinginkan.
10. Bangun portofolio di GitHub
GitHub dapat diadikan sebagai platform portofolio online. Tuliskan pengalaman atau hasil-hasil karya yang dapat dilihat oleh calon perekrut atau client sekalipun. Apabila ingin menjadi Software Engineer maka dapat menceritakan proses merancang sebuah program atau aplikasi yang akan dibuat, apabila ingin menjadi seorang software developer maka dapat melampirkan proses-proses yang dilakukan dalam membuat aplikasi tersebut.
Selanjutnya, bila dengan kemampuan yang telah dimiliki tersebut ingin mencoba pengalaman baru dengan bekerja, maka mulailah buat lamaran kerja dengan membuat Curriculum Vitae (CV) yang baik. Bila berkesempatan wawancara teknis atau wawancara coding. Hal tersebut memungkinkan perekrut untuk mengevaluasi keterampilan teknis dan problem solving. Selanjutnya perluas pengetahuan, jangan pernah cukup dengan belajar. Ada banyak jalur studi yang tersedia untuk mempelajari software engineering maupun software development.